Minggu, 24 Januari 2010

Paguyuban

Kesenian Topeng Ireng atau banyak orang menyebutnya dengan keseniaan Ndayakan merupakan perpaduan Kubro, Badui dan Jathilan. Kostum ala India, banyak kelinthing di kaki dan diiringi dengan gamelan serta riasan wajah yang didominasi warna hitam, maka disebutlah Topeng Ireng. Konon ada yang mengatakan bahwa Topeng Ireng adalah kesenian masyarakat pedesaan di pegunungan yang menggambarkan aktivitas kesehariannya. Setelah memperhatikan, menilai dan menimbang, maka masyarakat Dusun Banjarsari, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman menyepakati dan menyetujui untuk mengembangkan kesenian Topeng Ireng. Tepatnya pada tanggal 13 Mei 2009, terbentuklah Pengurus Paguyuban dan segera mengadakan latihan dengan mendatangkan pelatih dari Paguyuban Topeng Ireng "SIMO IRENG" yang beralamat di Gesikan, Ngluar, Magelang. Latihan dilakukan dua kali dalam semingu dan berlangsung selama empat bulan atau tiga puluh lima kali latihan. Karena dipandang sudah layak untuk di pentaskan, masyarakat meresmikan kesenian tersebut pada tanggal 25 Juli 2009 dan sekaligus sebagai pentas perdana. Peresmian Topeng Ireng "SIMO MERAPI" di tandai dengan pemotongan pita oleh Dinas Pariwisata Provinsi DIY didampngi oleh Dinas Kesenian Dan Kebudayaan Kabupaten Sleman. SIMO merupakan simbol adegan binatang dan Dusun Banjarsari terletak di kawasan kaki Gunung MERAPI.

3 komentar:

  1. Very hypnotic music and dance. The best entertainment ever.
    Keep the good job!!

    BalasHapus
  2. Maukah Simo Merapi menggunakan jasa pembuatan website dengan di redirect? contoh : http://turi-cultured.tk, http://ipnu-turi.tk, http://fastnet-jogja.tk ? Cukup dengan 50.000 saja, hubungi kami di 0818-0272-8891 atau http://facebook.com/ermanpriatampan/ sekarang juga.

    BalasHapus